Minggu, 26 Juni 2016

Contoh Laporan Struktur Tanah

Goforest.  Berikut contoh laporan struktur tanah.

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Tanah memiliki beberapa sifat-sifat fisik. Salah satunya adalah struktur tanah. Struktur tanah merupakan salah satu sifat morfologi tanah yang dapat diamati secara langsung. Morfologi tanah adalah deskripsi tubuh tanah yang menunjukkan kenampakan-kenampakan., ciri-ciri dan sifat-sifat umum dala suatu profil tanah. Ciri-ciri morfologi tanah merupakan petunjuk dari proses – proses yang pernah dialami suatu jenis tanah selama pelapukan, pembentukan dan perkembangan. Perbedaan faktor – faktor pembentuk tanah akan meninggalkan ciri dan sifat tanah yang berbeda pula pada suatu profil tanah. Struktur tanah adalah susunan butir-butir primer tanah dan agregat – agregat primer tanah secara alami menjadi bentuk tertentu yag dibatasi oeh bidang-bidang yang disebut agregat. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel – partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat hasil prose pedogenesis. Struktur tanah berhubunga dengan cara dimana partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama lain. Belum ada metode yang secara obyektif dan kuantitatif dapat digunakan untuk menentukan struktur tanah. Dengan penentuan berat volume (BV), berat jenis (BJ) dan porositas tanah dapat membedakan antara struktur yang ada. Kaitannya dengan daya serap air, struktur tanah mempengaruhi karena berdasarkan dari pori – pori tanah, pori – pori tanah yang besar bermanfaat untuk aerasi dan infiltrasi. Sedangkan pori – pori yang kecil ntuk menyimpan lengas. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah praktikum struktur tanah yang akan menganalisis bentuk, ukuran, perkembangan struktur tanah dan juga kemantapan tanah. 1.2 Tujuan praktikum 1. Menetapkan kerapatan butir tanah (BJ) 2. Menetapkan kerapatan massa tanah (BV) 3. Menghitung porositas tanah (n)

TINJAUAN PUSTAKA

 Struktur tanah digunakan untuk menunjukkan ukuran partikel – partikel tanah seperti pasir, debu dan liat yang membentuk agregat satu dengan yang lainnya yang dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami disebut ped. Struktur yang dapat memodifikasi pengaruh tekstur tanah dalam hubungannya dengan kelembaban porositas, tersedia unsur hara, kegiatan jasad hidup dan pengaruh permukaan air (Madjid, 2007). Tanah yang terbentuk didaerah dengan curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur tanah atau granular dilapisan atas (top soil) yaitu horizon A dan struktur gumpal di horizon B atau tanah lapisan bawah (sub soil). Struktur dapat berkembang dari butiran – butiran tunggal ataupun kondisi massive. Dalam rangka menghasilkan agregat – agregat dimana harus terdapat beberapa mekanisme dalam partikel – partikel tanah mengelompok bersama menjadi doster. Pembentukan ini kadang – kadang sampai ke tahap perkembangan structural yang mantap (Hanafiah, 2005). Tanah dengan struktur baik mempunyai tata udara yang baik, unsur – unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat bersinggungan dengan rapat, akibatnya pori – pori tanah banyak terbentuk. Disamping itu struktur tanah harus tidak mudah rusak sehingga pori – pori tanah tidak mudah tertutup (Ananto, 2010). Struktur tanah dapat memodifikasi pengaruh tekstur dalam hubungannya dalam kelembaban, porositas, tersedianya unsur hara, kegiatan jasad hidup dan perubahan akar. Struktur lapisan dipengaruhi oleh praktis dan dimana aerasi dan draenase membatasi pertumbuhan tanaman. System pertanaman yang mampu menjaga kemantapan agregat tanah akan memberikan hasil yang tinggi bagi produksi pertanian (Utomo, 2005). Struktur tanah sangat berpengaruh dalam bidang pertanian. Tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman menjadi penentu seberapa hasil panen yang akan didapat. Jika strukturnya terlalu mantap maka akar akan sulit menembusnya, sebaliknya jika kemantapan strukturnya terlalu lemah maka ketersediaan unsur hara dan air akan sedikit karena tanah tidak dapat mengikat unsur hara dan air dengan kuat, oleh karena itu dibutuhkan struktur tanah yang seimbang (Kurnia, 2006).

sumber : http://mutiayenny.blogspot.co.id




Tidak ada komentar:

Posting Komentar