Jumat, 24 Juni 2016

Contoh Jurnal keanekaraman burung

Goforest. Berikut adalah contoh jurnal keanearagaman burung

                                               KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG

                                                                      ABSTRAK

Penelitian dilakukan dilokasi area Perpustakaan Universitas Lampung. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung yang ditemukan di area Perpustakaan Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan metode scan sampling yaitu pengamatan langsung dengan cara mencatat perilaku lebih dari satu individu persatuan waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober 2015. Hasil dari penelitian ini, keanekaragaman burung yang ditemukan yaitu 9 spesies burung dari 7 famili (N=415). Jenis burung yang ditemukan adalah Gereja (Passer domesticus), Seriti (Hirundo rustica), Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Walet (Calacolia puschipagus), Tengkek (Euristomus orientalis), Perkutut (Geopelia striata), Kolibri (Nectarinia calcostetha), Bondol jawa (Leuncuro leocogastrides), dan Prenjak (Prinia familiaris). Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner (H’= 4,15) tergolong komunitas sedang. Indeks kesamarataan (J=1,714) tergolong komunitas stabil.

Kata kunci: keanekaragaman, burung, perpustakaan, Universitas Lampung.


ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the diversity of bird species found on the campus of the University of Lampung, particularly in the library. This research used direct observation scan sampling by recording the behavior of more than one individual per unit time. This research was conducted in September 2015. The results of the study of bird diversity found six species of birds of 6 families. Bird species found is the church (Passer domesticus), Seriti (Hirundo rustica), Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Swallow (Calacolia puschipagus), Tengkek (Euristomus orientalis), Perkutut, Kolibri (Nectarinia calcostetha), Bondol Jawa (Leuncuro leocogastrides).

PENDAHULUAN

Keanekaaragaman jenis burung yang dapat di jadikan sebagai indicator kualitas lingkungan perlu mendapat perhatian khusus,karena kehidupannya di pengaruhi oleh faktor fisik, kimia dan hayati. Faktor-faktor fisik dapat berupa suhu, ketinggian, tempat, tanah, kelembaban, cahaya dan angin.faktor kimia antaralain berupa makanan, mineral, air dan vitamin baik secara kuantitas ataupun kualitas, faktor hayati di maksud antaranya berupa tumbuhan satwa liar dan manusia (Peterson, 1980).

Keanekaragaman spesies burung di suatu wilayah di tentukan oleh beberapa faktor antara lain : luas wilayah, serta keterpencilannya dari habitat lain (Mac Arthur dan Wilson, 1997; Sudaryanto, 1997), keaneka ragaman dalam tipe habitat tersebut dan kualitas habitat secara umum (Lack, 1969; Sudaryanto, 1997), dan luas daerah ekoton (Thomas, 1979; Sudaryanto, 1997).

Kegiatan konservasi burung selama ini masih cenderung di lakukan di daerah yang di lindungi, hutan primer, hutan yang belum terganggu, atau di tekankan pada jenis yang terancam punah, sejauh ini sangat sedikit perhatian yang di berikan kepada jenis-jenis yang umum di jumpai atau pun jenis yang mendiami hutan sekunder (Novarino, Salsabila dan Jarulis, 2002).


Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman spesies burung di perpustakaan kampus Universitas Lampung.
 
METODE PENELITIAN

A.    Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2015 di perpustakaan kampus Universitas Lampung. Penelitian dilakukan pada pagi hari dari pukul 08.30-09.30 WIB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jam tangan, alat tulis dan buku identifikasi spesies burung “Seri Buku Panduan Lapangan Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan”  (Mac Kinnon, Philipps dan Van Balen, 1998).  Bahan yang digunakan adalah spesies burung yang ada di perpustakaan kampus Universitas Lampung.

B.    Analisis Data
1.    Analisis Keanekaragaman Burung
Keanekaragaman jenis dapat diketahui dengan Indeks Keanekaragaman Jenis Shannon-Wienner yaitu dengan rumus  (Odum, 1971; Fachrul, 2007).
Rumus:  H’= -∑ Pi ln (Pi), dimana Pi = (ni/N)
Keterangan :
H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner,
ni  = Jumlah individu jenis ke-i;
N  = Jumlah individu seluruh jenis; dan
Pi  = Proporsi individu spesies ke-i.
Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’):
 ≤ 1    :  keanekaragaman rendah;
1 <  < 3    :  keanekaragaman sedang; dan
 ≥ 3        :  keanekaragaman tinggi.

2.    Analisis Indeks Kesamarataan
Indeks kesamarataan diperoleh dengan mengunakan rumus (Daget, 1976; Solahudin, 2003).
J = H’/ H max atau J = -∑Pi ln (Pi)/ ln(S)

Keterangan:
J = Indeks kesamarataan; dan
S = Jumlah jenis.
Kriteria indeks kesamarataan (J):
0 < J ≤ 0,5    : Komunitas tertekan;
0,5 < J ≤ 0,75    : Komunitas labil; dan
0,75 < J ≤ 1    : Komunitas stabil.

3.    Indeks Kesamaan Komunitas
Indeks kesamaan komunitas dihitung dengan menggunakan rumus (Soerianegara dan Indrawan, 1982; Odum, 1993; Indriyanto, 2006).
Rumus:  IS = 2C/(A+B)
Keterangan :
C = jumlah spesies yang sama pada kedua komunitas;
A = jumlah spesies yang dijumpai pada lokasi 1; dan
B = jumlah spesies yang dijumpai pada lokasi 2.

4.    Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk pola pergerakan penggunaan habitat dan vegetasi oleh burung dan diuraikan secara deskriptif berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tabel Pengamatan Keanekaragaman Spesies Burung
Tabel 1. Jenis pengamatan burung di area perpustakaan Universitas Lampung

No.    Nama Burung    Nama Ilmiah    I    II    III    IV    V    VI    VII    VIII   
1    Gereja    Passer domesticus    148    36    50    134    177    131    163    197
2    Seriti    Hirundo rustica    54    18    33    69    52    61    71    81
3    Kutilang    Pycnonotus aurigaster    42    47    28    57    21    48    51    98
4    Walet    Calacolia puschipagus    17    -    14    -    4    6    5   
5    Tengkek    Euristomus orientalis    19    6    8    4    -    2    1    14
  6    Bondol jawa    Leuncuro leocogastrides    12    13    20    -    26    42    42    49
  7     Kolibri        -    -    5    4    -    -    -    -
  8    perkutut    Geopelia striata    -    -    12    -    -    -    -    -
  9    prenjak    Prinia familiaris    -    -    4    4    10    1    -    17
Total Individu                                                      292     120    153    272    297    305    346    456                    346
Indeks Keanekaragaman          H’                       1,42   1,32   1,40   0,001    0,62    0,73    0,70       
Indeks Kesamarataan                J                        0,79    0,42   0,50   0,004     1,22    1,43    1,37       


Tabel 2. Perilaku Burung di area Perpustakaan Universitas Lampung
No    Nama Burung    Σ minggu ke 1    Σ minggu ke 2    Σ minggu ke 3    Minggu ke 1
September 2015    Minggu ke 2
September 2015    Minggu ke 3
September 2015
                    % perilaku    % perilaku    % perilaku
                    M    I    P    M    I    P    M    I    P
1    Gereja    148    36    134    33    27    39    33    22    44    36    -    44
2    Seriti    54    18    69    54    27    44    -    28    71    -    -    33
3    Kutilang    42    47    57    28    11    59    -    33    66    16    27    52
4    Walet    17    -    19    -    -    100    -    -    -    -    -    23
5    Tengkek    19    6    4    36    10    52    -    -    -    -    -    52
6    Bondol Jawa    12    13    28    16    -    83    -    23    77    23    -    44
7    Kolibri    -    5    -    -    -    -    100    -    -    -    -    -
8    Perkutut    -    19    12    -    -    -    100    -    -    -    -    -

No    Nama Burung    Σ minggu ke 4    Minggu ke 4
September 2015 (% perilaku)    Minggu ke 5
September 2015 (% perilaku)       
            M    I    P    M    I    P
1    Gereja    92    39    39    54           
2    Seriti    59    -    -    -           
3    Kutilang    43    59    59    13           
4    Walet    202    -    -    -           
5    Tengkek    12    52    52    -           
6    Bondol jawa    4    83    83    13           
7    Prenjak    8    11    11    -           
8    Perkutut    1    15    15    31           
9    Kolibri    7    39    39    19           


2. Pembahasan Keanekaragaman Spesies Burung
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah penulis lakukan di area perpustakaan Universitas Lampung, diperoleh data nilai indeks keanekaragaman H’=415. Data ini menunjukan bahwa indeks keaneka ragaman spesies yang ada berada pada tingkatan sedang. Hal ini dikarenakan lokasi pengamatan yang banyak didominasi oleh pohon-pohon besar yang biasanya dijadikan tempat bersarang, istrahat, berpindah dari pohon satu ke pohon yang lainnya, dan tempat mencari makan. Pohon yang berada di area Perpustakaan, Universitas Lampung yaitu Sengon Buto (Enthelorobium cyclocarpum), Sengon Laut (Paraserianthes falcataria), Jati (Tectona grandis), dan Mahoni (Swietenia sp). Pencatatan data meliputi; jenis burung, jumlah burung, habitat, aktivitas. Untuk menentukan kelimpahan relatif dengan menghitung tingkat pertemuan setiap jenis dengan membagi jumlah burung yang tercatat dengan jumlah jam pengamatan , yang memberikan hasil jumlah burung perjam untuk setiap jenis.

Spesies burung yang ditemukan yaitu Gereja (Passer domesticus), Seriti (Hirundo rustica), Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Perkutut (Geopelia striata), Kolibri (Nectarinia calcostetha), Walet  (Calacolia puschipagus), Tengkek (Euristomus orientalis), Bondol Jawa (Leuncuro leocogastrides), dan Prenjak (Prinia familiaris) yang berasal dari 7 familly.

Keanekaragaman spesies burung di suatu wilayah ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : luas wilayah, serta keterpencilannya dari habitat lain (Mac Arthur dan Wilson; 1997 Sudaryanto, 1997; Felysianus Arga Narata, Giri Samudra Aji, Suprianus Bura, Pramana Yuda. 1997), keaneka ragaman dalam tipe habitat tersebut dan kualitas habitat secara umum (Lack, 1969; Sudaryanto, 1997), dan luas daerah ekoton (Thomas, 1979; Sudaryanto, 1997). Setelah beberapa minggu kami melakukan pengamatan, data yang didapat yaitu lebih banyak burung yang berpindah dari pohon satu ke pohon yang lain dibandingkan dengan burung yang sedang bertengger ataupun mencari makan.

Kendala yang peneliti hadapi pada saat pengamatan yaitu kurang nya alat yang memadai sehingga mata pengamat tidak terlalu fokus terhadap objek. Selain itu juga kendala yang kami hadapi terlalu rapatnya tajuk pohon satu ke pohon lain yang mengakibatkan burung sulit untuk telihat.


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di Perpustakaan, Universitas Lampung pada bulan September 2014 ditemukan 9 spesies burung dengan jumlah individu 415 yang berasal dari 7 family.  Spesies burung yang paling banyak dijumpai adalah burung gereja  (n= 368 ekor) selama 4 minggu pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA


Peterson, 1980. Burung. Pustaka Alam ”LIFE” “. Tira Pustaka. Jakarata.

Mac Arthur dan Wilson, 1997 dalam sudaryanto 1997. Komunitas Burung Pada Berbagai Habitat di Kampus UI, Depok. Skripsi Sarjana Biologi FMIPA Universitas Indonesia. Jakarta.
Lack 1969 dalam Sudaryanto, 1997. Kreteria Kesamarataan. http;//www.elib.pdii.lipi. go. id/ katalog/ index.php/. Diakses 20 Juni 2014.
Thomas, 1979 dalam Sudaryanto, 1997. Keanekaragaman Burung Air di Kawasan Hutan Mangrove Peniti, Kabupaten Pontianak. Jurnal Biodiversitas Vol.7 No.1 Hal.63-66.

Felysianus Arga Narata, giri Samudra Aji, suprianus Bura, Pramana Yuda. 1997. Keragaman jenis Burung di cagar alam gunung Celering. Biota Vol II(1): 45-51 Februari 1997. Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Salsabila,A; Burung-burung pintar dan unik.1995,Pidato Pengukuhan Sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Biologi Pada FMIPA Universitas Andalas.Padang.
Sudaryanto. 1997. Keanekaragaman Burung Di Kampus Udayana Badung Bali. Jurnal Ilmiah. Berkala Ilmiah.
Novarino W. 2008. Panduan Lapangan Pencincinan Burung Di Sumatera. Perpustakaan Nasional.



1 komentar: